Hera (bahasa
Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam
mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan
sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari
12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno.
Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan
untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat.
Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk
lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).
Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan
pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka
pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera,
dan pada Paris yang tidak
memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.
Walter
Burkert
menghubungkan nama Hera dengan hora (‘ωρα, musim).
Ada juga pendapat bahwa Hera merupakan bentuk feminin dari hērōs (‘ηρως,
tuan). Namun John
Chadwick, seorang pengurai Linear B, mengatakan bahwa kaitan antara Hera
dengan 'hero' tidaklah jelas
Di Linear B sendiri, Hera disebut sebagai E-ra.
Hera
kemungkinan adalah dewi pertama yang didedikasikan dengan altar dalam ruangan
yaitu di Samos sekitar 800 SM (altar Yunani biasanya ada di depan kuil di
tempat terbuka). Kuil jenis ini kemudian diganti dengan Heraion,
salah satu kuil terbesar di Yunani. banyak kuil yang dibangun di sana sehingga
tanggal pastinya menjadi tidak jelas. Diketahui bahwa kuilyang dibangun oleh
para pengukir dan arsitek Rhoikos
hancur antara 570- 60 SM. Kuil ini lalu digantikan oleh kuil Polikrates
antara 540-530 SM. Di salah satu kuil dapat terlihat adanya 155 tiang. Tidak
adanya genteng pada kuil ini membuat dugaan apakah kuil ini tidak terselesaikan
ataukah memang sengaja dibuat terbuka.
Penggalian di
Samos menunjukkan adanya persembahan untuk Hera, banyak di antaranya berasal
dari akhir abad ke-8 dan ke-7 SM. Selain itu, banyak persembahan yang datang
dari Armenia, Babilonia, Iran, Assyria, dan Mesir, yang menunjukkan bahwa Hera bukan
hanya dewi lokal tapi sudah dikenal ke berbagai wilayah di sekitarnya. Hera juga
memiliki salah satu kuil terawal di Olympia dan dua kuil (dari abad ke-5 dan ke-6) di
Paestum.
Meskipun kuil
terawal dan terbesar untuk Hera adalah kuil Heraion di Samos, namun di daratan
Yunani Hera dikenal sebagai Hera Argeia (Hera dari Argos) di kuilnya
yang terletak antara kota Argos dan Mikenai, tempat digelar festival untuk Hera
yang disebut Heraia.
Dalam buku iv Iliad, Hera menyebutkan bahwa tiga kota
favoritnya adalah Argos, Sparta, dan Mikenai.
Ada kuil untuk
Hera di Olympia, Korintus, Tiryns, Perakhora dan pulau suci Delos.
Di Yunani Besar, dua kuil Doria untuk Hera dibangun
di Paestum,
sekitar 550 SM dan 450 SM. Salah satu dari kuil itu pernah disebut Kuil
Poseidon sebelum diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan kuil Hera.
Di Euboea setiap enam tahun
sekali digelar festival Daidala Besar untuk memuja
Hera.
Kereta Hera
ditarik oleh burung merak, yang baru dikenal oleh orang Yunani
setelah penaklukan Aleksander yang Agung. Guru Aleksander, Aristoteles, menyebutnya "burung
Persia." Motif merak dibangkitkan lagi pada masa Renaisans oleh para pelukis Eropa.
Sementara pada masa yang lebih kuno, burung yang diasosiasikan dengan Hera
adalah burung tekukur. Burung ini muncul dalam kisah pemerkosaan Hera oleh
Zeus.
Atribut Hera
yang lainnya adalah sapi. Sebagai dewi sapi, dia terutama disembah di
Euboea, yang kaya akan sapi. Salah satu julukan
Hera adalah Boôpis, yang ditrjemahkan sebagai "bermata sapi".
Buah delima, simbol dewi besar pada masa kuno,
tetap menjadi simbol untuk Hera: banyak dari persembahan delima dan opium
yang ditemukan di Samos terbuat dari gading, yang bertahan lebih lama daripada yang dari kayu, meskipun
yang berbahan kayu lebih umum. Seperti dewi-dewi lainnya, Hera juga mengenakan mahkota dan kerudung.
Berikut ini
adalah beberapa julukan dan gelar Hera:
- Αἰγοφάγος (Aigophágos) 'Pemakan kambing' (di antara orang Lakadaimos)
- Ἀκραῖα (Akráia) 'Yang berderajat tinggi'
- Ἀργεία (Argéia) 'Dari Argos'
- Βασίλεια (Basíleia) 'Ratu'
- Βουναία (Bounáia) 'Dari gundukan tanah' (di Korintus)
- Βοῶπις (Boṓpis) 'Bermata sapi' atau 'Berwajah sapi'
- Λευκώλενος (Leukṓlenos) 'Berlengan putih'
- Παῖς (Pais) 'Anak' (sebagai dewi perawan)
- Παρθένος (Parthénos) 'perawan'
- Τελεία (Teléia) (sebagai dewi pernikahan)
Hera dan Zeus
Zeus adalah adik Hera. Zeus menyukai Hera
tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk
mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera
melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat
itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya,
Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa.
Zeus senang
berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita
selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak
mereka.
Anak-anak Hera
Keturunan Hera
dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri
dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain
mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan
Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung
Olimpus.
Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam
pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana
tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang
lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya
ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan
dengan Afrodit.
Herakles
Hera adalah ibu
tiri dan musuh Herakles. Ketika Alkmene, ibu Herakles, sedang melahirkan
Herakles, Hera berusaha mencegah kelahiran tersebut dengan menugaskan Eillithiia (dewi kelahiran). Tetapi berkat
kecerdikan Galanthis, pembantu Alkmene, Herakles tetap bisa
lahir.
Semasa Herakles
masih bayi, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuhnya namun Herakles
mencekik kedua ular tersebut sampai mati. Dalam suatu cerita, Zeus berhasil mengelabui Hera untuk
menyusui Herakles. Ketika Hera sadar siapa yang disusuinya, dia langsung
melempar bayi tersebut dan air
susu Hera muncrat
membentuk galaksi Bima
Sakti (milky way).
Ketika Herakles
dewasa, Hera (dengan berkedok orakel
Delfi) menyuruh
Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus. Hera selalu berusaha membuat tugas
Herakles menjadi lebih sulit.
Ketika Herakles
melawan Hidra, Hera mengirim kepiting untuk menggigit kaki Herakles. Ketika
Herakles sedang mengambil ternak Gerion, dia memanah dada kanan Hera, luka
akibat panah tersebut tidak pernah hilang. Akibat perbuatannya itu, Hera
mengirim serangga untuk menggigit ternak Geryon sehingga ternak-ternak tersebut
berlarian. Hera juga mebuat sungai banjir sehingga Herakles mengalami kesuiltan
untuk lewat. Herakles pada akhirnya berhasil membawa ternak tersebut pada
Euristheus. Euristheus lalu mempersembahkan ternak tersebut untuk Hera.
Euristheus juga
mengorbangkan banteng
Kreta untuk Hera
namun sang dewi menolak pengorbanan tersebut karena melambangkan kehebatan
Herakles. Banteng tersebut dibebaskan kembali dan mengembara di daerah Marathon sehingga dikenal sebagai Banteng Marathon.
Dalam Gigantomakhia, Gigant Porfirion berusaha memperkosa Hera namun Herakles datang
dan menyelamatkan sang dewi. Setelah kejadian tersebut, Hera tidak lagi
memusuhi Herkles, Hera bahkan menikahkan Herakles dengan anaknya, Hebe.
Ekho
Ada seorang nimfa bernama Ekho yang terus-menerus mengalihkan perhatian Hera
dari perselingkuhan Zeus. Suatu hari Hera sadar dan menghukum Ekho atas
perbuatanya. Hera mengutuknya sehingga Ekho hanya bisa mengulangi ucapan orang
lain.
Leto
Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat
untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan
bumi. Hera juga menculik Eileithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa
melahirkan anaknya. Para dewa lain kemudian memaksa Hera sampai Hera bersedia
melepaskan EiIlithyia. Setelah Leto melahirkan anak-anaknya, Hera mengirim drakon Pithon untuk menyerang Leto, tetapi naga tersebut dibinasakan oleh Apollo .
Semele dan Dionisos
Ketika Hera tahu bahwa Semele, anak Kadmos raja Thebes, hamil oleh Zeus, Hera menyamar menjadi pembantu Semele dan membujuknya
untuk meminta Zeus menunjukkan wujud aslinya. Semele termakan bujukan Hera dan
meminta Zeus memerlihatkan wujud aslinya. Zeus ingin menolak tetapi dia telah
bersumpah di sungai Stiks untuk mengabulkan apapun keinginan Semele. Zeus
pun menunjukkan wujud aslinya dan Semele mati terbakar ketika melihatnya. Zeus
kemudian mengambil bayi Semele dan memasukannya ke dalam pahanya. Dan di
kemudian hari bayi tersebut lahir sebagai dewa Dionisos. Dalam versi lain, Dionisos adalah anak Zeus
dengan Demeter atau Persefone. Hera mengirim para Titan untuk mengoyak-ngoyak Dionisos. Zeus (atau mungkin Athena/Rea/Demeter) hanya berhasil menyelamatkan jantung
Dionisos dan memasukkannya ke rahim Semele sehingga Semele mengandung Dionisos.
Io
Hera hampir
memergoki perselingkuhan Zeus dengan seorang wanita bernama Io. Tetapi Zeus mengubah Io menjadi
seekor sapi sebelum ketahuan oleh Hera. Hera yang curiga kemudian meminta sapi
tersebut sebagai hadiah.
Setelah Io diberikan pada Hera, ia dijaga oleh Argus
Panoptes,
raksasa bermata seratus, karena Hera ingin memisahkan Io dari Zeus. Zeus
mengirim Hermes untuk membunuh Argus Panoptes dan membebaskan
Io. Setelah Argus meninggal, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya
pada burung kesayangannya, merak. Hera juga mengirim serangga untuk terus-menerus
menyengat Io yang berusaha kabur ke berbagai tempat di bumi. Akhirnya Io sampai
di Mesir, tempat ia dijadikan manusia kembali dan
menjadi pendeta salah satu dewa Mesir, Isis.
Lamia
Lamia adalah seorang ratu di Libya, yang dicintai oleh Zeus. Zeus telah
berkali-kali bercinta dengan Lamia. Hera yang cemburu kemudian membunuh setiap
anak yang dilahirkan oleh Lamia. Terus-menerus kehilangan anak, Lamia akhirnya
menjadi gila dan mulai memakan anak-anak orang lain. Lama-kelamaan, Lamia
benar-benar berubah menjadi monsster pemakan anak.
Gerana
Gerana adalah ratu Pigmi yang menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa
dia lebih cantik dari Hera. Dewi Hera yang marah mengubah Gerana menjadi burung
bangau dan menyatakan bahwa anak-anaknya akan memicu
perang abadi dalam bangsa Pigmi.
Kidippe
Kidippe, seorang pendeta wanita Hera, menyiapkan
festival untuk Hera. Lembu yang biasa digunakan untuk menarik kereta dalam
festival tersebut datang terlambat dan akhirnya kedua putra Kidippe, Biton dan Kleobis, menggantikan lembu menarik kereta sejauh 45 stadia (8 kilometer). Kidippe terkesan dengan
pengabdian putra-putranya dan meminta Hera untuk memberi anugerah atas
pengabdian tersebut. Hera lalu menyatakan bahwa mereka akan mati ketika sedang
tidur.
Tiresias
Zeus dan Hera berdebat mengenai siapa yang
lebih menikmati hubungan seksual, Zeus mengklaim perempuan sedangkan Hera
berpendapat bahwa laki-laki lebih mendapat kenikmatan. Mereka kemudian bertanya
pada Teiresias, seorang pria yang secara ajaib pernah
menjadi perempuan. Teiresias setuju dengan pendapat Zeus, akibatnya Hera
membutakannya. Zeus tidak bisa membalikkan kutukan Hera sehingga Zeus memberi
Teiresias kemampuan meramal sebagai ganti atas kebutaannya.
Perang Troya
Dalam Perang
Troya, Diomedes bertarung dengan Hektor dan melihat Ares membantu pasukan Troya. Diomedes
menyuruh pasukannya mundur perlahan. Hera lalu meminta izin Zeus untuk
mengeluarkan Ares dari medan pertempuran. Zeus setuju dan Hera menyuruh
Diomedes untuk melempar Ares dengan tombak. Dengan bantuan Athena, tombak tersebut mampu melukai Ares sampai-sampai sang
dewa perang menjerit kesakitan.
Kemarahan Hera
Hera membenci Pelias karena Pelias telah menodai kuil Hera
dengan melakukan pembunuhan terhadap Sidero, nenek tirinya, di dalamnya. Hera
kemudian menyuruh Iason dan Medeia untuk membunuh Pelias.
Di Trakia, Hera dan Zeus mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi pegunungan[40] di Balkan karena berani menyamakan diri dengan
para dewa
diambil dari sumber
0 komentar:
Posting Komentar